Kuhapus Jejak-mu

1 comments


Bila aku mengingat mu
Pecah rasa teduh bumi ku
Bila aku membaca serangkai rasa mu
Belah pula patah tali darah ibu ku
Maka aku memilih menghapus engkau
Membenamkan semua kisah tentang mu
Merobek rindu pula harap ku
Biar tenang asa mu menderu satu tubuh itu
Sungguh aku tidak meminta hidup mu
Tidak pula memaksa mu
Untuk menuju pintu jiwa ku
Namun singkirkanlah nama ku dalam semua bait mu
Biarkan aku tenang tanpa harus mengenang mu
Biarkan aku bernafas tanpa mengingat fajar itu
Bukan saja kau yang punya hati juga kalbu
Namun aku jua punya itu
Walau itu dimata mu hanya nampak sebidang semu
Karna ku tahu....
Ada ku hanya lubang hampa ditengah waktu kau berkelana rindu
Maka kuhargai kepergian mu
Yang atas angkuh mu, kau benturkan kami pada satu darah Ibu...

-Ohím_†umαяí†íz-
(sukma patih)
Catatan Selengkapnya »

Tawadjuh di ambang Subuh

0 comments
Seketika ku tersentak dari tidur lelap,tersentuh mimpi keruh yg bergemuruh bayangi angan. Apa makna dari mimpi barusan? Mungkinkah semua itu akan kujalani dikehidupan nyata?? Ya Rabb,perkenankanlah hambaMu yang kusam dan hina ini menggapai pintu taubatMu meski dg hanya sepercik sinar penerang tuk gairah langkah dikala hati dihinggapi jutaan gundah.
Hamba yang belakangan ini menginjak kerikil onak duri yg hasilkan nista dan cela. Demi sang ibu yg selama ini belum sempat ku bahagiakan dan demi sang buah hati yg sampai detik ini belum bisa aku ceria kan..
Jika perlu memutus usiaku yg tak berguna ini, matikan lah hambaMu detik ini ya Rabb, tapi jangan kau peringatkan dengan tabir mimpi yang ku arungi barusan..!
Kuakui memang cacad cela dikala remaja entah sudah berapa nista yang tlah ku lakoni. Kuakui puluhan dosa laknat kemaksiatan hampir semuanya pernah ku jalani. Tapi, kumohon janganlah mimpi tadi kau jadikan kisah nyata dikehidupanku kelak.
Demi ikhlasnya sang ibu yg tlah mengalirkan air susunya untuk raga ini,dan demi sang ayah yg dengan rela cucurkan keringatnya tuk nafkahi jiwa ini. Dalam isak tafakur di lantai kamar yang beralaskan tikar,dalam gemerciknya rinai hujan penghantar subuh, ku meratap padamu tanpa pura pura.. Panjangkan umur mereka dan ceriakanlah hidupnya mereka berdua.. Anak ku dan ibuku .. "Illahi anta maksudi.. Waridloka mathlubi a'thinni Mahabbataka mama'rifataka.." (tawadjuh)
Catatan Selengkapnya »