Tawadjuh di ambang Subuh

0 comments
Seketika ku tersentak dari tidur lelap,tersentuh mimpi keruh yg bergemuruh bayangi angan. Apa makna dari mimpi barusan? Mungkinkah semua itu akan kujalani dikehidupan nyata?? Ya Rabb,perkenankanlah hambaMu yang kusam dan hina ini menggapai pintu taubatMu meski dg hanya sepercik sinar penerang tuk gairah langkah dikala hati dihinggapi jutaan gundah.
Hamba yang belakangan ini menginjak kerikil onak duri yg hasilkan nista dan cela. Demi sang ibu yg selama ini belum sempat ku bahagiakan dan demi sang buah hati yg sampai detik ini belum bisa aku ceria kan..
Jika perlu memutus usiaku yg tak berguna ini, matikan lah hambaMu detik ini ya Rabb, tapi jangan kau peringatkan dengan tabir mimpi yang ku arungi barusan..!
Kuakui memang cacad cela dikala remaja entah sudah berapa nista yang tlah ku lakoni. Kuakui puluhan dosa laknat kemaksiatan hampir semuanya pernah ku jalani. Tapi, kumohon janganlah mimpi tadi kau jadikan kisah nyata dikehidupanku kelak.
Demi ikhlasnya sang ibu yg tlah mengalirkan air susunya untuk raga ini,dan demi sang ayah yg dengan rela cucurkan keringatnya tuk nafkahi jiwa ini. Dalam isak tafakur di lantai kamar yang beralaskan tikar,dalam gemerciknya rinai hujan penghantar subuh, ku meratap padamu tanpa pura pura.. Panjangkan umur mereka dan ceriakanlah hidupnya mereka berdua.. Anak ku dan ibuku .. "Illahi anta maksudi.. Waridloka mathlubi a'thinni Mahabbataka mama'rifataka.." (tawadjuh)
Catatan Selengkapnya »