D'kabayan IN Memoriam



De Kabayan adalah salah satu grup lawak asal kota kembang yang terdiri atas 5 orang personil, yakni Aom Kusman, Kang Ibing, Suryana Fatah, Wawa Sofyan dan Mang Ujang. De'Kabayan muncul pertama kali pada kisaran tahun 1976, tepatnya setelah dibentuknya De'Kabayan saat Kang Ibing baru saja beres menggarap film Si Kabayan bersama Lenny Marlina (pemeran Nyi Iteung) dan Sofyan sharna (sang Sutradara) pada tahun 1975

Setiap personil memiliki ciri khas masing-masing dalam memerankan perannya. Kang Maman alias kang Ibing mewakili urang Sunda bersosok lugu, saking lugunya mampu membuat mangkel lawan bicara. Aom Kusman adalah sosok "playmaker", pengatur yang handal alur pembicaraan yang biasanya menjadi sosok paling 'waras' dalam setiap cerita, Suryana Fatah alias Koh Holiang adalah sosok etnis Tionghoa yang tak mau kalah, Wawa Sofyan alias mas Sastro menjadi kaum abangan Jawa yang sedikit pongah, terakhir ada Ujang lagi-lagi orang Sunda yang sekadar pelengkap dan pemberi umpan lucu.

Di era 80-an kaset lawak memang bukan barang yang langka. Selain TVRI dan berbagai pentas, eksistensi kelompok lawak banyak ditopang oleh penjualan kaset rekaman berupa lawakan dan lagu-lagu mereka. Selain De Kabayan ada Surya Grup, Warung Kopi (Warkop) Prambors, Jayakarta Grup, Pancaran Sinar Petromaks, hingga Sersan Prambors.
Aom Kusman. Begitulah Kita mengenal sosok beliau. Namun nama sebenarnya dari beliau adalah Kusman Karatanegara, panggilan Aom tersebut merupakan panggilan untuk anak bupati saat itu, dimana untuk laki-laki dipanggil 'aom' dan untuk perempuan dipanggil 'juag'. Alhasil terlahirlah nama Aom Kusman yang lebih populer dari pada Kusman Kartanegara (nama aslinya).

Aom merupakan pria kelahiran Sukabumi, 24 Juni 1946. Aom banyak menghabiskan masa kecilnya di Sukabumi, Waktu itu, sang ayah menjabat patih Sukabumi. Namun, menginjak bangku sekolah lanjutan, Aom tinggal di Kota Dodol Garut karena ayahnya menjadi bupati Garut.
Aom hijrah ke Bandung saat hendak menempuh kuliah di Jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran sekitar 1965. Alasan Aom mengambil jurusan tersebut karena Aom kecil pernah memiliki obsesi untuk dapat keliling dunia sebagai duta besar. Namun, obsesi tersebut redup karena terhasut bisikan teman yang mengatakan bahwa duta besar hanya mendapat gaji sebesar Rp. 50.000,- . Tapi siapa sangka, temannya itu malah terhitung sukses bekerja di Deplu.
Nama Aom Kusman terus melejit saat kemampuan Aom dalam berbicara menuntunnya ke bidang Master of Ceremony, hingga akhirnya tawaran ngemsi, melawak (saat tergabung dalam duet IBING-KUSMAN) hingga main film terus berdatangan. Dan popularitas Aom pun makin terdongkrat saat menjadi pembawa acara 'Hey.. Hey.. Siapa Dia...' di TVRI, yang merupakan stasiun televisin satu-satunya saat itu.

Mungkin sudah banyak yang tau tentang tokoh ini. yah..Kang Ibing memang salah satu tokoh sunda yang terkenal karena kesundaanya, namun siapa sangka bila nama Ibing ini bukanlah nama asli dari si akang ini.
Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata, begitulah seharusnya agan2 kenal beliau. Kang Ibing lahir di Sumedang, pada tanggal 20 Juni 1946. selain sebagai pelawak sunda yang tergabung dalam group lawak De’ Kabayan bersama sama dengan Aom Kusman, Suryana Fatah, Wawan Sofyan dan Mang Ujang, Kang Ibing ini juga memiliki profesi sebagai bintang film, penyiar radio sekaligus penceramah.
Menurut cerita, asal usul nama Ibing alasannya adalah karena Kang Ibing yang pada saat itu penyiar radio Mara merupakan penggemar artis Bing Slamet. Kemudian diambilah kata “Bing” dan ditambah dengan huruf “I” agar tidak sama, sehingga menjadi “Ibing”. Sebagai pelengkapnya, digunakan kata “Kang” yang juga berfungsi sebagai panggilan terhadap orang yang lebih tua, khususnya di daerah Parahiyangan. Dengan demikian, jadilah panggilan “Kang Ibing” yang melekat dan lebih dikenal oleh masyarat Sunda khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya. Kebetulan juga, ia memang gemar pada gerakan ibing penca, jadi sangat sesuai menggunakan panggilan “Kang Ibing”. For Nyedot Dongeng Kang Ibing Waktu siaran.



Suryana Fatah (83), yang meninggal dunia di Bandung, Sabtu pekan lalu. Suryana, yang dalam komunitas lawak dikenal dengan panggilan Babah Holiang, mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung akibat sakit stroke.
Asep Sumantara, putra keenam Suryana Fatah, yang bertandang ke Redaksi Kompas Bandung bersama putranya, Sagi, Senin (8/9) malam, mengatakan, ayahnya telah lama menderita penyakit darah tinggi kemudian stroke.
Babah Holiang kelahiran Leles Garut sangat dikenal oleh masyarakat lawak sejak dekade tahun 70-an sampai 80-an. Terakhir, Babah Holiang bergabung dalam grup lawak De Kabayan dengan anggotanya Kang Ibing, Aom Kusman, Ujang, dan Sofyan Hargono (almarhum).
Suryana, yang dalam setiap lawakan terampil berdialek Tionghoa itu, ternyata asli Leles Garut. Menurut Asep, banyak pihak terkecoh mengira bapak warga keturunan.

Dalam beberapa kali bertemu penggemar, ada yang memakai bahasa mandarin kepada ayahnya. "Sedikit pun bapak tidak tahu bahasa mandarin. Bapak asli Leles, Garut," kata Asep.
Sejak "pensiun" dari De Kabayan tahun 1994, aktivitas Babah Holiang adalah berdakwah pada sejumlah masjid dan kegiatan yang sifatnya religius di Kota Bandung. Sebelum bergabung dengan De Kabayan, Suryana terkenal dengan grup lawak 4S di mana bergabung dalam kelompok itu adalah Sup Yusuf.
Menurut Asep, ayahnya sangat merindukan salah seorang anak atau cucunya meneruskan tradisi lawak dalam keluarganya.
Akan tetapi, di antara sepuluh anak almarhum dan 25 cucu, hanya Nana Suryana Fatah (50) yang bisa mengikuti jejak Babah Holiang. Nana sering tampil dalam acara bintang tamu pada grup lawak Bagito, juga dengan dialek Tionghoa.
Di mata Asep, ayahnya adalah sosok lelaki tegas dan berwibawa, sikap itu jauh dari penampilan almarhum tatkala berada di panggung komedi.
Jenazah Suryana Fatah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Cikutra Bandung diikuti ratusan masyarakat dan tokoh lawak di Bandung antara lain Sup Yusuf dan Kang Ibing.(zal) -kutipan kompas-

Berikut kutipan Lawak d'KABAYAN (klik)
2 Comments
Tweets
Comments

2 comments :

Post a Comment