Biografi Rhoma Irama




Karier Oma di bidang musik berawal dari 'bawah'. Perlahan tapi pasti Oma tetap menggeluti musik dengan cara membentuk band, ikut menyanyi bersama penyanyi-penyanyi top, ikut rekaman, memperkenalkan lagu-lagu ciptaanya. Ia pun menabung penghasilannya dari musik untuk membeli peralatan musik.

Namanya makin tenar, begitu juga lagu-lagu ciptaanya, karena menjurus ke arah dakwah. Belakangan ia bahkan berkonfrontasi dengan musik rock yang dianggapnya 'merusak' masyarakat. Ketika konfrontasi itu menjadi perang fisik, maka Yapto Suryosumarno pun mendamaikan dua aliran itu dan akhirnya berhasil menyatukannya dalam satu pementasan panggung.

"Saya mulai memperhatikan lawan jenis ketika duduk di SMP," kenang Oma. Tapi," pacaran baru mulai setelah saya di SMA. Pada zaman itu yang namanya naksir cewek itu sering ujung-ujungnya terjadi perang antar gang. pasti terjadi perkelahian kalau naksir gadis dari daerah lain. Jadi tidak bisa seenaknya seperti sekarang. "Rhoma bercerita tentang masa remajanya dengan mata berbinar, seolah zaman itu baru berlalu kemarin.

Menurut kakaknya, Benny Muharam, pacarnya yang pertama adalah gadis kembang kampung putri seorang kiai di Bukitduri. "Saya tidak tahu apakah cinta itu cinta monyet atau beneran. Tapi, orang-orang di kampung kami dulu meramaikan bahwa Oma berpacaran dengan anak kiai. Saya kurang tahu tentang gadis ini, meski hubungan saya dengan Oma sangat dekat. bahkan ketika sudah agak besar, kami sering pergi bersama-sama dengan membawa pasangan masing-masing," ututr Benny.

Yang jelas, tambahnya, "kami tidak pernah bentrok soal pacar. Meski umur kami tidak berbeda jauh, tapi kami tidak pernah naksir satu cewek bersamaan. Misalnya, ketika saya punya pacar anak Jalan talang, pacar Oma anak Matraman. Jarak kedua tempat ini cukup jauh, tapi kami bisa pergi bersama-sama. Saya kadang-kadang kasihan melihat nasib Oma, karena ia sering ditinggal kawin oleh pacar-pacarnya. Para orangtua mereka umumnya tidak mengizinkan putri mereka pacaran dengan Oma, karena Oma dianggap pengangguran yang tidak punya masa depan."

Meskipun begitu, akhirnya Oma berhasil juga menemukan jodohnya. gadis yang berhasil dipersunting sampai pelaminan itu bernama Titiek. Sayang, perkawinan mereka ini hanya bertahan sembilan bulan. Perceraian terjadi sebelum mereka mendapatkan anak. Namun, Oma rupanya tak ingin bicara banyak tentang istrinya yang pertama ini. "Sudahlah, yang sudah berlalu biarlahberlalu. Kalau saya bicara banyak tentang seseorang yang pernah menjadi bagian hidup saya, saya khawatir akan jadi fitnah," ujarnya.

Cewek 'Petromaks'

Oma mengakui bahwa ia belum resmi bercerai dengan Titiek, ketika suatu hari ia jatuh hati dengan Veronica, salah seorang anggota Band Beach Girl. Saat itu, papar Oma, "Saya sedang dalam proses perceraian dengan Titiek. Jadi bukan karena bertemu Vero, lalu saya cerai Titiek. Tidak begitu!"

Saat itu Oma diundang untuk menyanyi di Lampung dengan iringan band wanita itu. Entah bagaimana, Oma ternyata menaruh hati pada gadis pemain organnya. Sesampainya di rumah kakaknya di Tebet, Oma membujuk Benny agar mau meminjamkan mobil Honda kecil tn-360, yang belum lama dibeli oleh sang kakak, "Ben, saya pinjam mobil kamu sebentar. Saya dapat cewek. Pokoknya 'petromaks'. maksudnya cantik dan putih kulitnya.

"Cewek dari mana, Ma?" tanya Benny.

"Anak Dukuh Atas!" jawabnya sambil megambil kunci mobil kakaknya. Dengan riang ia segera menancap gas dan baru kembali esok pagi. "Dari mana saja kamu, Ma, kok sampai pagi?" selidik Benny.

"Dari tempat pesta teman," sahut Oma masih dengan sikap ceria.

Selidik punya selidik. Benny akhirnya menemukan sesuatu di mobilnya. Selain tiket masuk ke Taman Impian Jaya Ancol, Benny juga melihat ada butir-butir pasir di mobilnya. Sambil tersenyum Benny pun meledek adiknya, "E, katanya dari pesta teman, kok ada karcis Ancol?"

"Ah, kamu mau tahu saja, Ben, Saya di sana cuma ngobrol saja kok," Oma mengelak sambil cengar-cengir. Tak lama kemudian ia pun mengambil sebuah album foto dari bawah jok mobil dan memperlihatkannya pada Benny. Di situ untuk pertama kalinya Benny melihat Vero, gadis cantik berkulit putih dengan potongan tubuh kecil mungil. "Tidak salah kalau Oma jatuh cinta," pikirnya saat itu.

Hari-hari berikutnya Benny melihat adiknya benar-benar gandrung pada gadis Beach Girl yang satu ini. Namun suatu hari Benny kaget ketika mendengar pengakuan Oma tentang gadis yang baru beberapa hari dikenalnya itu. "Luar biasa si Vero itu, Ben Masak saya sedang sembahyang di mesjid dia tungguin. Padahal Vero ini 'kan agamanya lain!"

"Hahh, agamanya lain?" Terus gimana, dong nanti?" sergah Benny tak habis pikir.

"Pokoknya saya sudah telanjur cinta sama dia," ujar Oma polos. Karena ada beberapa perbedaan itulah maka percintaan Oma dengan Vero terasa seru dan tegang. Selain saat itu status Oma masih belum resmi bercerai, juga karena hubungan dua muda-mudi ini sangat ditentang oleh kedua orangtua Vero, terutama ayahnya. Dari gertakan lembut sampai yang paling keras pernah diterima Oma.

Tapi, sang 'berandal' ini tentu saja tak mempan digertak, lebih- lebih ketika ia yakin bahwa gadis pujaanya itu juga tengah mabuk kepayang terhadapnya. "Setelah setahun berpacaran," ujar Oma, "Vero mengajak saya untuk melaksanakan kawin lari."

Bagi Oma, semakin besar tantangan justru lebih memperindah tautan cinta mereka. "Segalanya terasa indah," kenangnya.

Di sisi lain, Oma merasa bahwa sikap penentangan ayah Vero terhadap dirinya adalah sesuatu yang wajar. Sebetulnya, Oma memperkirakan hubungan mereka bakal kandas di tengah jalan kalau melihat begitu beratnya tantangan yang harus dia hadapi. Katanya, "Kalau dihitung secara rasional, rasanya saya tidak mungkin mendapatkan Vero. Tidak saja masalah agama yang berbeda, tapi juga banyak faktor lain. Vero itu anak band, sementara saya anak orkes. Umumnya anak band malu kalau pacaran sama anak orkes, karena menurut mereka orkes itu kuno dan kampungan."

Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Oma ketika akhirnya dia berhasil menggaet hati Vero.

Ditodong

Kalau memang begitu 'hebat' perjuangannya untuk mendapatkan Vero, kenapa akhirnya si cewek 'petromaks' itu diceraikannya? Benarkah itu terjadi karena kehadiran Ricca Rachim?

Perceraiannya dengan Veronica dan pernikahannya dengan Ricca Rachim memang kontroversial. Kejadian itu selanjutnya bahkan seolah menjadi suatu titik rawan dari sejarah hidup sang raja dangdut ini, sehingga ia sulit mengungkapkannya kecuali secara off the record (tak boleh disiarkan). Rhoma dan Vero bahkan seperti enggan menyinggung episode sejarah mereka yang satu ini, meski mereka selalu harus menerima pertanyaan tentang itu karena 'takdir' mereka sebagai orang- orang terkenal.

Yang jelas, perceraiannya dengan Vero memang sempat berdampak bagi perjalanan karier dan - terutama - citra Rhoma. Dimana-mana terdengar komentar bernada negatif, baik dari mereka yang tidak suka kepadanya maupun sebagian pemujanya yang kecewa karena 'raja' mereka menceraikan 'ratunya.'

Benarkah Vero mendesak cerai karena Rhoma menikah dengan Ricca Rachim?

"Ya, memang. Tapi sekali lagi saya tidak berniat menceraikan Vero, karena kami mempunyai anak. Akhirnya saya kabulkan permintaanya, tapi dengan catatan. Kami boleh bercerai namun tidak boleh merusak ukhuwah (persaudaraan). Cerai itu dilindungi hukum Allah. Talak itu bukan hukum setan, tapi hukum Allah! Saya tidak ingin persaudaraan putus, karena kamu mempunyai anak. Dan saya tidak ingin anak-anak menjadi korban karena perpisahan kedua orangtua mereka."

Dan kenapa sebelum bercerai dengan Vero, ia menikah dengan Ricca, lanjutnya, "Karena agama membenarkan saya beristri lebih dari satu, dengan catatan kondisinya memungkinkan. Saya melihat kondisi saya saat itu memang mengharuskan saya untuk menikah dengan Ricca. Ini bukan semata-mata karena mengikuti hawa nafsu. Semuanya saya lakukan dengan pertimbangan rasio dan iman."

Dilemma Ricca Rachim

Rhoma menikahi Ricca Rachim awal tahun 1984. "Saya tidak tahu bagaimana prosesnya bermula sampai akhirnya saya dengan Mas Oma jadi suami istri yang sah. Tapi, saya dengar kemudian selentingan dari kanan kiri tentang keadaan rumah tangganya. Saya tidak ingin mengemukakan soal itu. Itu rahasia pribadi saya dan bagian dari hidup saya," tutur Ricca Rachim di rumah pribadinya di Jalan Pondok Jaya, rumah yang kini ditempatinya bersama Rhoma.

Ricca Rachim lahir dari ibu asal Surabaya berdarah Jerman, dan ayah dari Solo. Dulu ia dikenal dengan sebutan Ricca Sukardi, tapi kemudian menjadi Ricca Rachim setelah meresmikan diri sebagai muslimah di hadapan Buya Hamka. Namanya mulai dikenal publik melalui jalur iklan dan cover majalah. ia kemudian tampil sebagai bintang film pertama kali tahun 1977 dalam film jakarta jakarta garapan Ami Priono.

Perkenalannya dengan Rhoma Irama dimulai tahun 1979. Ketika itu, papar Ricca, "Saya dengar dari seorang teman bahwa Oma sedang mencari pasangan baru untuk main film. Sebelumnya ia berpasangan dengan Yatti Octavia. Semula saya kurang tertarik untuk memperkenalkan diri, karena saya tahu Oma membuat film-film musikal, sedangkan saya tidak mempunyai pengalaman di musik dan tidak bisa menyanyi. Tapi teman saya, Tienche, mendesak untuk memperkenalkan saya dengan Oma."

Mengaku sebagai orang yang tidak ambisius. Ricca mengikuti ajakan temannya itu tanpa terlalu berharap untuk diterima menjadi pasangan main Rhoma Irama. "Tidak ada salahnya kamu berkenalan dngan Rhoma Irama. Setelah kenal, kalau kamu diterima jadi pasangan mainnya ya syukur, di tolak pun tak jadi soal," kata Ricca menirukan ajakan temannya.

Dan begitu ia berpikir saat itu. Tapi setelah berkenalan agaknya Oma terkesan akan penampilan Ricca. Ricca diajak main ke rumahnya; sekali, dua kali, dan selanjutnya mereka pun jadi sering mengobrol. "Mas Oma waktu itu mungkin ingin mengetahui karakter saya," katanya.

Sudah bisa ditebak bagaimana akhirnya. "Saya dianggap cocok untuk mendampinginya dalam film-film," Ricca menambahkan. Tapi, Rhoma menampik kalau dikatakan sejak awal ia sudah ada feeling terhadap calon pasangannya itu. Katanya, " Saat itu saya tidak punya bayangan apa-apa, selain pemikiran bahwa Ricca akan mampu bermain dengan baik di film. Dan, saya sudah membuktikannya, Ricca kemudian menikah dengan orang lain."

Ricca akhirnya jadi pasangan tetap dalam film-film Oma. Ketika itu ia gadis yang pendiam, sementara Oma juga tergolong agak pendiam, Alhasil, bila sedang jedah syuting, mereka berdua lebih sering main diam-diaman. tahun 1980 Ricca menikah dengan pria pilihannya. Setelah itu ia masih terus main sebagai pemeran utama dalam film-film Rhoma, yang dimata para kritikus film tidak menarik, namun penontonnya selalu berjubel.

Hubungan Rhoma dan Ricca berlangsung sebagai dua teman baik. Bila sebelumnya keduanya jarang mengobrol, selanjutnya justru sering. "Suatu kali", kata Ricca. "Saya mempunyai masalah yang agak berat. Agar hati saya bisa longgar, saya ingin membagi masalah ini pada orang lain. Tapi saya bingung pada siapa. Kalau saya ceritakan kepada teman, belum tentu mereka bisa membantu menyelesaikan masalah. Bisa-bisa urusannya malah menjadi panjang.

Karena semakin hari ia semakin tak tahan menanggung beban itu sendirian, maka dia beranikan diri mengungkapkannya pada Rhoma. "Ternyata dia seorang pendengar yang baik dan bisa menanggapi dengan enak dan tulus. Selanjutnya, ia bahkan bisa ikut membantu menyelesaikannya dengan saran-saran yang diberikan olehnya hati saya jadi lega," kenang Ricca.

Tapi agaknya ada juga masalah pribadi Ricca yang tidak bisa diselesaikan oleh Rhoma, yaitu kemelut rumah tangga wanita itu. Pasangan muda itu akhirnya bercerai pada tahun 1982.

Tentu saja perceraian Ricca itu membuat dirinya diburu-buru para wartawan. Tapi, ia enggan bertutur tentang alasan perceraian itu. "Yang lalu biarlah berlalu. Saya akan berusaha melupakannya. Sebut saja ini sebagai takdir," kilahnya ketika didesak wartawan. Ia malah menegaskan bahwa perceraian itu justru membuat batinnya lebih tenang. "Kalau nanti bersuami lagi, "Saya akan pilih pria yang kebapakan dan penuh pengertian. Sekarang ini saya memilih hidup sendirian!"

Tapi ternyata kesendiriannya itu hanya berlangsung sekitar dua tahun. Selanjutnya ia menikah dengan pasangan mainnya yang sekaligus 'penasehat'-nya, Rhoma Irama. Pernikahan inilah yang kemudian mensahkan gosip-gosip tentang mereka sebelumnya, dan akhirnya melahirkan gunjingan-gunjingan baru yang lebih seru!

Berusaha Menolak

Entah bagaimana, judul film pertama Ricca dalam seriah film Rhoma, seperti menyiratkan sesuatu. Didukung pemeran utama El Manik, judul film itu adalah Cinta Segitiga. Siapa sangka kalau cinta segitiga khayalan itu, dalam versi nyata, akhirnya menjadi suatu kenyataan?

Tapi, Rhoma cepat menyanggah ketika ditanyakan apakah sejak itu dia sudah menaruh hati terhadap Ricca. "Saya tidak pernah membayangkan bahwa dia akan jadi istri saya. Cerita dalam film itu fiktif belaka, jadi jangan direka-reka begitu," katanya.

Ditambahkannya bahwa lahir, mati, dan jodoh itu ada ditangan Tuhan. Kenapa akhirnya ia menikah dengan Ricca, tandasnya, "Kondisinya memang sudah begitu. Ada pertimbangan-pertimbangan keimanan, dimana semua keputusan itu akhirnya ada pada Allah. Menikah itu adalah takdir mubrom, takdir yang tidak bisa ditolak atau direkayasa."

Lalu, bagaimana menurut Ricca? "Saya sendiri tidak tahu bagaimana proses itu bermula. Saya tidak tahu, karena semua ini diluar dugaan saya. Sejak pertama saya berpasangan difilm, tidak kepikir sedikitpun bahwa suatu saat akan menikah dengannya. Karena itu ketika teman-teman meledek saya, "Eh, kamu ada apa-apa dengan Bang Haji, ya? 'Saya pun menjawab polos, "Ah, gila kamu, mana mungkin?" jawab Ricca.

Demikianlah akhirnya, Ricca putri ke-10 dari 12 bersaudara dan dilahirkan di Bandung, tahun 1956, menikah dengan Rhoma Irama yang usianya 10 tahun lebih tua. Pernikahan ini pun berlangasung dua kali. Pertama mereka menikah di bawah tangan (hanya menurut agama) Tahun 1984, dan sekitar setahun kemudian mereka mengadakan pesta. Dua bulan setelah itu, perceraian Rhoma dan Veronica terjadi. Inilah yang kemudian membuat Ricca kian terpuruk dalam situasi yang serba salah. Ia dituduh merebut suami orang.

Ricca sulit membela diri. "Tidak benar kalau saya disebut merebut suami orang," kata Ricca. "Jauh sebelum kami menikah, saya sudah mendengar tentang kemelut rumah tangga Oma. Tapi saya tidak mau peduli, karena saya pikir kemelut itu bukan urusan saya. Saya juga tidak punya pikiran untuk mengambil manfaat dari situasi itu, karena waktu itu sedikitpun saya tak pernah berpikir untuk menjadi istri Oma Irama."

Yang pasti Oma acapkali berkunjung ke rumah Ricca di Kompleks Pondok Jaya. Itu mengakibatkan hubungan kedua insan ini semakin dekat. Bagi Ricca, semula kedekatan itu dianggapnya sebagai hal biasa. tapi, Oma ternyata punya rencana lain yang membuat Ricca kaget luar biasa. "Saya syok sekali," katanya menanggapi keinginan Oma untuk menikahinya.

Menurut pengakuan Ricca, semula ia menolak. Tapi, Oma tak putus asa. Ketika Oma mengulang permintaannya, Ricca minta waktu. "Dengan begitu," tambah Ricca, "Sesungguhnya saya ingin menolaknya secara halus. Saya berharap mudah-mudahan dia melupakan niatnya untuk menikahi saya. Pendeknya, saya berusaha menghindar!"

Namun melihat situasinya yang tidak menguntungkan, Ia akhirnya menjadi bingung . Berulang kali ia mengeluh pada dirinya sendiri. "Aduuuh...kenapa jadi begini, kenapa jadi begitu? Saya berpikir beribu kali!" katanya.

Tapi waktu terus berjalan. Pergaulan mereka sebagai teman mengobrol disamping pasangan main film juga terus berlanjut. Oma tak pernah menarik permintaannya, dan Ricca pun terus mempertimbangkannya. Akhirnya usahanya untuk menolak pun kian mengendur. Selanjutnya, karena ia merasa takut berdosa, iapun bersedia menikah dengan sang raja dangdut itu. "Bagaimanapun, setelah masuk Islam, saya harus berusaha untuk menjadi orang Islam yang baik. Saya tidak mau merusak citra Islam hanya karena hubungan kami terus menerus digunjingkan orang," tutur Ricca lembut.

Sampai sekarang, Riccalah yang tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.

Dari berbagai Sumber...
0 Comments
Tweets
Comments

0 comments :

Post a Comment